Kebanyakan ulama secara umum mendefinisikan Sahabat Nabi sebagai mereka yang mengenal Nabi Muhammad, mempercayai ajarannya, dan meninggal dalam keadaan Islam. Dalam kitabnya Al-Isbahah fi Tamyiz ash-Shahabah, Ibnu Hajar al-Asqalani (w. 852 H/1449 M) menyampaikan bahwa:
- "Sahabat (صحابي, ash-shahabi) adalah orang yang pernah berjumpa dengan Nabi
dalam keadaan beriman kepada beliau dan meninggal dalam keadaan Islam."[1][2][3]
- Dikatakan kepada Anas, “Engkau adalah sahabat Rasulullah
dan yang paling terakhir yang masih hidup.” Anas menjawab, “Kaum Arab
(badui) masih tersisa, adapun dari sahabat beliau, maka saya adalah
orang yang paling akhir yang masih hidup.”[4][5]
Sementara Imam an-Nawawi
(w. 676 H /1277 M) juga menyatakan bahwa: “Beberapa ahli hadis
berpendapat kehormatan ini (sebagai Sahabat Nabi) terbatas bagi mereka
yang hidup bersamanya (Nabi Muhammad) dalam waktu yang lama, telah
menyumbang (harta untuk perjuangannya), dan mereka yang berhijrah (ke
Madinah) dan aktif menolongnya; dan bukan mereka yang hanya menjumpainya
sewaktu-w
Komentar
Posting Komentar